Minggu, 03 Februari 2008

Wisata Belanja


Berfoto dulu di patung Bali sebelum masuk ke FO Rumah Mode Bandung



FO Terminal Tas yang khusus menjual berbagai macam tas. Kebanyakan tas dipamerkan untuk kaum hawa.



Istirahat sejenak di taman FO Rumah Mode



Berfoto di FO band Koil yang metal habis.



Dua cewek penjaga FO Koil yang mengaku selirnya si Otong.



Pamer barang belanjaan...



Patung di depan FO Rumah Mode



Patung khas Bali menyambut pengunjung yang berbelanja di FO Rumah Mode



Wisata Belanja "Factory Outlet" yang Menggairahkan

Pada akhir tahun 2007 lalu, hampir setiap stasiun televisi nasional melaporkan berita tentang terjadinya kemacetan panjang di jalur puncak dan jalan tol menuju Kota Kembang, Bandung. Walaupun di hari terakhir di tahun 2007 tersebut sebagian besar jalur diguyuri hujan lebat, namun tak mengurungkan niat sebagian besar warga yang berasal dari Jakarta serta kota lainnya di Indonesia untuk mengunjungi "Paris van Java" ini. Ada apa gerangan?



KEBANYAKAN pengunjung atau wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang mendatangi Bandung, tertarik dengan keindahan alam serta bangunan-bangunan tua yang masih tetap bertahan hingga kini. Namun yang selalu dikejar setelah sampai di kota ini, yang tak terbantahkan, adalah berburu pakaian dan sejenisnya baik berupa tas maupun sepatu.

Memang magnet Kota Bandung identik dengan pusat penjualan pakaian bagus, kualitas luar negeri, tapi harga murah. Atau istilahnya mungkin kota trendsetter mode yang jadi kiblat di Indonesia. Kalau pada tahun 1990-an, terkenal pusat penjualan pakaian bernama Cihampelas dengan jensnya. Namun saat ini kawasan tersebut mulai bergeser dengan bermunculannya Factory Outlet (FO) yang bertebaran di berbagai sudut Kota Kembang ini.

adalah sebuah tempat menjual pakaian yang kebanyakan mengambil tempat di rumah-rumah tua atau gedung peninggalan kolonial. Berbagai aneka pakaian yang lagi trend dari anak-anak sampai orang tua dipajang disini beserta aksesoris lainnya. Kebanyakan FO terletak di kawasan pemukiman, seperti di Jalan H Juanda (Dago), Setiabudi, Sukajadi, Dr Otten, dan Jalan Aceh. Bahkan, FO yang terdapat di sebagian ruas Jalan RE Martadinata, Bandung, menggunakan tempat yang sebelumnya merupakan kantor milik institusi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Pada Desember 2007 lalu, saya berkesempatan berkunjung ke Kota Kembang ini. Walaupun ketika itu liburan panjang akhir tahun masih lama, namun jalanan Kota Bandung yang kebanyakan satu arah ini, sudah dimacetkan oleh kendaraan bernomor polisi luar kota. Pusat makanan dan perbelanjaan terutama FO-FO terlihat dipenuhi manusia. Salah satu tempat wisata belanja FO yang cukup terkenal adalah Rumah Mode. FO ini berada di dekat dengan simpang antara Jalan Cipaganti dan Jalan Setia Budi. Di kawasan Setia Budi sebenarnya ada beberapa FO, tetapi sepertinya daya tarik Rumah Mode tetap kuat untuk menarik para pelancong baik dari Bandung, Jakarta atau dari daerah Indonesia lainnya.

Memasuki kawasan Rumah Mode dengan plang nama besar berwarna dominan biru dengan motif bunga raya ini, suasana sibuk mulai terlihat. Rumah Mode memang paling besar diantara FO yang ada serta lengkap. Konsepnya memanfaatkan lahan yang luas sehingga untuk tempat outlet FO-nya terdiri atas tempat pakaian anak-anak, pakaian pria, pakaian wanita dan counter tas dan sepatu. Selain itu, FO Rumah mode ini juga memiliki tempat makan seperti bumbu Sunda, batagor, sate dan aneka minuman. Taman bermain anak-anakpun tersedia. Plus dengan fasilitas parkir yang cukup luas.

Produk-produk yang ditawarkan sangat beragam, dari produk lokal sampai produk sisa ekspor dengan kualitas terbaik, harga bersaing, dan fashionable. Baju pria, baju wanita, dan baju anak-anak tersedia dalam berbagai model, dengan harga mulai Rp30.000 sampai Rp1.000.000. Khusus untuk wanita, tersedia counter baju VIP, baju limited edition, dengan harga yang cukup kompetitif, sangat cocok untuk wanita kelas menengah ke atas. Saat melihat-lihat koleksi di dalam Rumah Mode, tak jarang mata terpandang wajah yang tak asing lagi di layar televisi. Memang, kita sering menemui artis berbelanja disini, namun kelihatannya para pengunjung seakan acuh tak acuh dengan keberadaan sang artis. Nampaknya, koleksi rumah mode lebih menarik dibanding artis, he, he, he.

Memang dibanding FO lainnya yang berada di sekitar tempat tersebut, Rumah Mode bisa dikatakan agak berkelas dan terkesan agak mahal dibanding dengan FO serupa lainnya. Sebut saja FO Forever Sale yang menjual pakaian mulai dari harga Rp10 ribu. Berlokasi beberapa meter di atas Rumah Mode, FO ini pun banyak menawarkan produk bagus dengan harga yang lebih murah lagi. Namun nampaknya FO ini kalah pamor menyangkut pengunjung dibanding Rumah Mode. Namun jika para pengunjung ingin barang yang lebih spesifik, misalnya tas, dapat juga dikunjungi FO Terminal Tas yang berada di tengah kota. Di FO yang tak berada jauh dari Gedung Sate ini memang bisa membuat kaum hawa jadi "gila" untuk segera berbelanja. Bermacam tas dari berbagai merek, terhampar di dalam FO yang lapang ini. Mulai dari harga murah dengan diskon hingga tas-tasmahal berbandrol.

Atau bisa juga mengunjungi FO For Men yang khusus menyediakan segala aksesoris pria mulai dari korek api hingga jas. Bahkan mainan khusus seperti mobil-mobilan dan bahan logam juga turut dijual untuk para pengunjung pria. Nampaknya semua kesukaan pria dipajangkan disini, tinggal pilih saja sesuai harga dan keinginan.

Tapi yang paling unik, mungkin FO-nya grup band Koil yang terletak di Jalan Sultan Agung bernama God Incorporate. Band metal yang baru saja membagikan CD gratisnya melalui internet dan majalah rollingstone ini, mengusung konsep FO metal. Berbagai macam aksesoris grup band yang digawangi Otong ini dapat dibeli disini. Mulai dari gesper, kaos, emblem, topi, tas, jaket hingga DVD dan CD koleksi sang artis. Bahkan si penabuh drum Leon, membuka kedai makanan tepat disamping bangunan tua tersebut. Menurut Asep, yang mengaku sebagai pekerja di tempat tersebut, personel Koil juga tinggal disana. Termasuk juga studio mereka di lantai atas bagian belakang. ''Koil lebih banyak untung dengan menjual aksesoris dibanding menjual album,'' ungkapnya. Makanya tak heran album baru mereka berjudul blacklight shine on mereka bagi secara gratis.

Memang kalau berkunjung ke Kota Bandung kita harus siap fisik dan fulus. Banyak tempat yang harus dikunjungi, serta bersiap-siaplah merogoh kocek. Apalagi berbagai produk yang ditawarkan harganya juga cukup murah.
Tunggu apalagi...***

Tidak ada komentar: