Sabtu, 20 Februari 2021

Gua Kapur nan Eksotis




Cerita Jembatan dan Goa Kapur

ENTAH sudah beberapa kali saya diajak teman-teman untuk melihat jembatan Suramadu saat berada di Surabaya, beberapa waktu lalu. Namun entah berapa kali pula saya menolak melihat jembatan yang menghubungkan pulau Jawa dan Pulau Madura itu. Entah apa yang membuat mereka sangat penasaran untuk berkunjung kesana. Entah daya tarik apa yang membuat mereka sangat ingin kesana. Walaupun belum pernah ke sana, tapi saya pernah lihat jembatan tersebut dari media, bertahun-tahun lalu. Dan saya merasa tidak tertarik. Malah menurut saya, lebih bagus jembatan Sultanah Latifah yang membelah Sungai Siak dengan menaranya yang tinggi menjulang.

Namun usai pulang dari Bromo, saat sarapan pagi di hotel, saya tak bisa lagi menolak ajakan teman-teman. Dengan janji bahwa ada objek wisata pantai yang bagus di Madura, kami pun berangkat dengan kendaraan milik seorang teman. Tak memakan waktu lama, mimpi teman-teman pun kesampaian tiba di jembatan Suramadu. Mobil berhenti tepat di tengah jembatan, sehingga teman-teman bisa berfoto ria diselingi lalu lalang kendaraan yang melintas. Memang ada spot parkir tersedia untuk pengunjung berhenti dan foto-foto. 

Setelah terpuaskan keinginan melihat jembatan yang katanya terpanjang di Indonesia ini, kami pun meneruskan perjalanan menuju sebuah objek wisata. Ternyata tujuan kami tidak ke pantai, melainkan masuk terus ke pedalaman melewati jalan-jalan kecil. Hingga sampailah ke sebuah tempat berbatu-batu. Tampak sekilas aktivitas penambangan masih terlihat di lokasi. Goa Pote. Demikian namanya tertuliskan di dinding bukit. Memang daerah ini adalah tempat penambangan batu kapur. Memasuki ke dalam lokasi, pemandangan indah mulai terlihat. Kami berhenti di tepi danau hijau yang dikelilingi bukit kapur yang berwarna putih. Di danau terlihat beberapa perahu yang dihias membawa pengunjung mengelilingi danau yang tak luas itu.

Suasana tak kalah indah terpampang didepan mata kala memasuki lebih dalam lagi. Sebuah spot menyerupai bangunan kota tua Petra di Yordania. Dimana tebing-tebing dipahat dengan relief khusus menyerupai bangunan zaman romawi kuno. Lorong-lorong pun tercipta berliku-liku sehingga menambah eksotisme kawasan ini. Unik, sebuah bukit kapur dibuat seperti ini. Seperti di bagian atas akan dibuat kamar-kamar untuk hunian, namun sepertinya masih dalam pengerjaan. Sementara di bagian lain, pengunjung bisa berenang sepuasnya karena disediakan kolam renang dengan air yang sejuk dan jernih untuk pengunjung. Sayang, kami hanya melihat kolam renang ini dari luar saja.

Berhubung, pesawat kami akan berangkat sore hari, kami tidak bisa berlama-lama di tempat yang romantis ini. Teman-teman yang sudah lapar tidak sabar ingin mencicipi menu bebek sinjai yang konon katanya terkenal lezat itu. Dan beruntungnya, kami juga bisa melihat warga latihan karapan sapi, di sebuah lapaangan khusus tepi jalan raya. Mudah-mudahan, dilain kesempatan bisa mengeksplor lebih lama lagi kawasan wisata di Madura ini. sekian