Minggu, 13 April 2008

Tanding


Sebagai penggembira, saya (paling kanan), hanya berdiri-diri saja...


Berjibaku


Kwak, kwak, kwaaak..


aduh, piusiiing...


Masih sempat bergaya di papan skore


Abis olahraga, langsung ngebul

Demam Futsal Ceria
BEBERAPA hari belakangan kantor kami mulai mempunyai satu topik yang selalu ramai dibicarakan. Mulai dari depan meja komputer, ruang rapat redaksi, hingga merambah ke kantin. Topik apa gerangan? Pembaca tentu sudah bisa menduga, apalagi kalau tidak masalah futsal. Itu, olahraga bola yang dimainkan di lapangan khusus, dimana lapangannya lebih kecil daripada lapangan bola biasa, dihiasi rumput sintetis dan di balut jaring mulai dari sisi samping, kanan, depan belakang hingga atas. Ya, saking gencarnya gosip futsal ini, maka kawan-kawan di redaksi pun membuat tabloid khusus bernama Ceria yang ditempel di papan pengumuman di redaksi lantai 2.

Bagi saya yang tidak hobi olahraga, pembicaraan futsal ini sebenarnya garing dan membosankan. Apalagi saat main futsal saya hanya main selama lima menit pertama saja, setelah itu keluar. Capek dan tak hobi serta tak pandai, mungkin alasan mengapa saya tak betah berlama-lama di lapangan tersebut. Memang banyak juga kawan-kawan yang juga tidak pandai main bola, tapi tetap bersemangat hingga terbanting-banting dan lutut berdarah-darah. Ternyata yang membuat mereka bersemangat termasuk tim kami di “Metropolis” adalah hadiahnya. Yakni Rp10 juta untuk juara satu, Rp5 juta untuk juara 2, Rp4 juta bagi juara 3 hingga Rp1 juta untuk juara 6. Hingga semua awak redaksi dan percetakan bersemangat bertanding selama dua kali dalam satu bulan. Diperkirakan menjelang bulan puasa baru pertandingan akan berakhir dan hadiah dibagikan.

Memang, sejak Riau Pos terbit non stop mulai tahun 2003, membuat awak redaksi kelelahan “otak”. Sebelumnya, jika ada tanggal merah yang mepet di hari minggu, maka acara “Tadabur Alam” (acara wisata ke luar kota) akan dilakukan. Seperti jalan-jalan keliling Sumbar, atau keliling Medan dan Brastagi dan wisata lain di Sumut. Acara ini, jelas selain ampuh membuat otak fresh juga merupakan ajang untuk saling mengakrabkan diri antara satu sama lainnya.

Sejak tahun 2003 hingga tahun 2008 ini, tak ada lagi acara jalan-jalan tersebut. Pernah dulu ada acara jalan-jalan ke Thailand, Malaysia dan Singapura. Sebagian rekan-rekan kami diberangkat mengikuti kegiatan ini. Janji kantor, sebagian lagi yang belum berangkat akan diberangkatkan pada tahun berikutnya, dan saya termasuk yang belum berangkat. Namun hingga kini janji tersebut tak pernah terealisasi.

Jadi kini terpaksa awak redaksi yang dimotori Pemimpin Redaksi Zulmansyah, merancang berbagai kegiatan yang lingkupnya dalam kota. Seperti tahun lalu dengan mengadakan acara keluarga di Taman Pancing Alam Mayang.

Hingga kemudian dirancanglah tanding futsal yang wajib diikuti oleh seluruh personel redaksi dan pracetak. Mulai dari yang tua, anak gadis hingga “amak-amak” ikut turun merumput. Layaknya pemain tanguh, mereka pun lari kesana-kemari mengejar bola.

Oleh karena itu, saya lebih suka menonton tanding futsal dibanding ikut main. Karena melihat rekan-rekan main, umum para amak-amak, layaknya menonton acara lawak di televisi. Lucu habis…


Tidak ada komentar: