Jumat, 14 Agustus 2020

Wisata Patung Lilin, Akuarium Raksasa dan Air Terjun dalam Mall


*Catatan Perjalanan Media Trip Amazing Thailand (habis)

Bagaimana rasanya jika bertemu dengan seorang idola yang sangat didambakan. Tentu kaget dan salah kaprah. Hal ini menimpa salah seorang peserta cewek yang ikut rombongan Media Trip. Tanpa malu-malu ia memeluk dan mencium pipi Will Smith, sang aktor kesukaannya saat bertemu di Bangkok,

Laporan Yose Rizal, Bangkok

LALU bagaimana reaksi sang aktor mendapat perlakuan tersebut. Si aktor ternyata hanya diam membisu seribu bahasa dengan tatapan mata yang kosong. Ya, wajar saja. Karena yang dipeluk sang gadis tersebut adalah sebuah patung lilin di Madame Tussauds, Bangkok. Walaupun hanya sebuah patung, namun bentuk fisik sang aktor sangat-sangat serupa dan mirip dengan yang aslinya. Sehingga jika kita berfoto dengan sang patung maka seperti berfoto dengan orang yang bersangkutan.

Museum Madame Tussauds adalah sebuah museum yang mengkoleksi patung lilin pesohor-peshor dunia. Terdapat 24 museum serupa yang berada di kota-kota terkenal dunia. Untuk wilayah Asia Tenggara, museum ini hanya ada di Kota Bangkok dan Singapura. Untuk Bangkok sendiri Museum Madame Tussauds ini berlokasi di lantai 4 Mal Siam Discovery. Disini terdapat sebanyak 75 patung lilin orang terkenal dunia. Indonesia patut berbangga karena patung lilin Presiden pertama kita Ir Soekarno menempati tempat pertama di pintu masuk. Dengan jas warna putih, Presiden Sokarno berpose dengan senyumannya yang khas. Sementara disampingnya dipajang Burung Garuda serta sebuah kotak kaca yang berisi tongkat asli sang proklamator.

Rombongan kebetulan sampai pada saat museum baru dibuka di pagi hari. Sehingga tidak terlalu ramai pengunjung dan bisa berfoto dengan nyaman bersama tokoh idola yang ada di dalam. Menurut keterangan Operation Admin Officer, Unalom Keeratipoj bahwa setiap harinya sebanyak 500 sampai seribu orang datang melihat koleksi patung lilin ditempatnya. Untuk tiket, anak-anak dibawah usia tiga tahun gratis, sedangkan usia 3-11 tahun dikenakan tiket 790 baht atau Rp379 ribu dan dewasa 990 baht atau Rp476 ribu.

Disesi pertama akan kita temui para pemimpin dunia yang sangat berpengaruh. Seperti Mahatma Ghandi, Soekarno, Mahatir Muhammad, Barrack Obama serta yang lainnya. Kemudian beralih ke ruangan lainnya adalah par penyanyi terkenal seperti Michael Jackson, Beyonce. Madonna dan deretan penyanyi lain. Lalu beralih ke bintang film dari klasik hingga saat ini, Bruce Lee yang ikonik, hingga tokoh marvel semacam Kapten Amerika, Spiderman, sampai juga ke tokoh Bollywood seperti Shahruk Khan. Ada juga legenda olahraga seperti David Beckham dan yang lainnya serta para aktris dan aktor terkenal seperti tadi si Will Smith, Leonardo Di Caprio, Jackie Chan, Johnny Depp.

Usai berfoto dan melihat koleksi patung lilin Madame Tussauds, kami diarahkan ke lantai atas untuk  melihat film 3 dimensi Ice Age. Suasana ruangan d idekorasi seperti di padang salju dengan hewan khas film tersebut. Di dalam bioskop penonton diberi kacamata 3D. Dan ketika film diputar tiba-tiba salju putih turun dalam ruangan bioskop sebagaimana layar juga memperlihatkan suasana salju. Bangku pun bergerak mengikuti irama dalam film. Selama 10 menit, penonton dibawa berpetualang di alam bebas yang penuh salju.

Puas berkeliling dan berfoto ria, selanjutnya kami arahkan ke Mal Siam Paragon.Mal ini bersebelahan dan dengan berjalan kaki saja, pengunjung sudah pindah mal. Di Siam Paragon ini, terdapat akuarium raksasa berikut dengan makhluk hidup bawah airnya. Namanya Bangkok Ocean World. Tempat ini terletak di bagian paling bawah Mal Siam Paragon. Disini kita diajak melihat kehidupan bawah air. Bermacam-macam jenis ikan dipamerkan dalam akuarium raksasa ini. Pengunjung diajak jalan berputar-putar berkeliling dari atas hingga ke dasar. Di sepanjang lorong kiri dan kanan berhiaskan akuarium-akuarium yang berisi aneka hewan laut dari tropis hingga kutub.

Di tengah area, dari dasar hingga ke atas, terdapat akuarium raksasa berisi bermacam ikan termasuk hiu yang besar-besar hilir mudik. Layaknya Sea World di Indonesia, pengunjung juga melewati lorong kaca dalam akuarium sehingga bisa melihat aneka ikan mulai dari atas kepala hingga di bawah kaki. Saat kami disana sedang dilakukan atraksi memberi makan ikan dan pembersihan karang oleh beberapa penyelam. Sebagaimana tempat hiburan lainnya, saat di pintu keluar disediakan berbagai macam souvenir dan merchandise yang dijual kepada pengunjung.

Masih belum puas, lalu lokasi wisata yang dituju kali ini adalah wisata sejarah. Namanya Lhong 1919. Terletak di tepian Sungai Chao Phraya, tempat ini sarat dengan bangunan lama nan eksotis untuk tempat bersantai, menikmati hiburan dana tempat makan minum dan hang out. Dulunya tempat ini adalah sebuah gudang beras dan rumah milik seorang warga Thailand keturunan Cina. Lama terbengkalai, akhirnya tempat ini disulap menjadi lokasi yang menarik untyuk kunjungan wisata. Di sini pengunjung bisa menikmati suasana tepi sungai. Gudang-gudang  yang jadi tempat makan dan minum, galeri seni, dan juga ada kuil. Halaman dalam sangat luas dan pengunjung bisa bersantai dikursi yang disediakan di tengah halaman. Beberapa peninggalan barang-barang lama sengaja dipertontonkan.

Usai mengunjungi wisata Hertitage, dengan memakai kapal, kami bergerak menuju  IconSiam. Sebuah mall terbesar dan termegah yang saat ini baru dibangun di Kota Bangkok. Saat sampai, kami melihat layar raksasa terpasang di halaman mal dengna kursi-kursi yang dipenuhi penonton. Ternyata saat itu sedang ada siaran langsung acara raja baru Thailand dengan puluhan perahu di sungai Chao Phraya. Kami lalu diajak pengelola mal berkeliling di  tempat perbelanjaan yang baru dibuka 2 tahun lalu ini.

Memang menarik dan detail dibuat oleh mal ini. Di lantai dasar mal yang luas, dubuat bangunan-bangunan sesuai dengan empat region yang ada di Thailand. Deretan ruko zaman dahulu berdiri di dalam. Kita seperti tidak berada dalam mal karena ruko-ruko ini dibangun permanen dan penuh pengunjung yang sedang makan dan minum di dalamnya. Disisi lain bagunan, dibuat konsep bangunan kayu dengan air dibawahnya, seperti floating market. Sampan-sampan pun ditambat disana. Ratusan pedagang tradisional menjajakan dagangannya, mulai dari kue putu, kue serabi hingga mie goreng dan aneka makanan lain. Seperti layaknya pasar tradisional, namun berada dalam mal.

Namun semua itu berubah saat naik ke lantai 2. Suasana mal sebagaimana umumnya kembali terlihat, Ada 8 lantai mal ini. Di lantai 2 disediakan ruangan khusus yang penuh dengan tumbuhan dan bunga serta tempat duduk bersantai untuk pengunjung. Berbentuk anjungan yang langsung menghadap sungai Chao Phraya. Namun yang menarik adalah saat berada di lantai 8, tiba-tiba dari atas ruangan meluncur air terjun ke bawah. Dengan ketinggian sekitar 8 meter, air terjun yang turun poun membentuk tulisan dan aneka macam motif.

Menjelang malam, kami diajak dan bergegas ke halaman Mal IconSiam. Disana sudah banyak pengunjung berdiri berjejer. Tak lama kemudian tiba-tiba air mancur muncul di tengah halaman dengan meliuk-liuk dan beratraksi. Tak hanta itu, sinar laser turut memperindah aksi pertunjukan air mancur ini. Penonton pun berdesakan mengabadikan momen ini.

Thailand memang harus kita acungi jempol dalam menciptakan tempat yang bisa dijadikan objek wisata. Tanpa menunggu keajaiban alam, mereka berkreasi membuat hiburan sendiri yang mjenarik. Contohnya mal, di Thailand sepertinya mal tidak pernah sepi. Selalu banyak pengunjung, terutama para turis. Mereka selain melihat lokasi wisata dalam mal juga bisa makan dan berbelanja termasuk souvenir lokal yang dijual dalam mal.

Bahkan sebuah tempat penjual khas souvenir dan oleh-oleh bernama Asiatique penuh dengan turis yang berbelanja. Parkiran depan pasar ini penuh dengan bus-bus besar. Lokasi pasar yang luas dan tertata rapi serta harga yang murah dengan kualitas barang bagus membuat tempat ini jadi lokasi kunjungan sebelum turis pulang ke  negara mereka. Termasuk kami rombongan media trip yang harus mengosongkan dompet di pasar ini sebelum besok pagi sudah harus ke bandara Suvarnabhumi untuk kembali lagi ke Indonesia. Terima kasih Tourism Authority of Thailand (TAT) Jakarta. Sampai bertemu lagi di perjalanan lainnya.*** 


Tidak ada komentar: